Kamis, 02 Mei 2013

Kesehatan Lingkung



Pengertian
                   Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya.
                   Ilmu sanitasi lingkungan adalah bagian dari ilmu kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.
2.    Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
            Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum antara lain:
a.    Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
b.    Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
c.    Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu diantara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang diantaranya berupa:
              a.  penyediaan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
              b.  makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
              c.  pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dsan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
              d.  limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
              e.  kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
              f.  perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
              g.  kebisingan, radiasi dan kesehatan kerja.
              h.  survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.


TINJAUAN KASUS
Data Umum
3.1.1.      Identifikasi Keluarga
Kecamatan  :   Kesamben                   Kepala keluarga    :  Tn ”S”
Kelurahan    :   Kedung Betik             Nama                    :  Tn ”S”/ Ny ”S”
RT/RW        :   8/2                              Umur                    :  20 thn/19 thn
Alamat        :   Dsn. Kedung Betik    Pendidikan           :  SMA/SMP
                        Desa Kedung Betik    Agama                  :  Islam/Islam
                                                           Pekerjaan              :  Buruh tani/Ibu RT
                                                           Penghasilan           :  Tidak pasti

No
Jumlah Anggota Keluarga
Nama
JK
Umur
Hub KK
Pekerjaan/ Sekolah
Keadaan kesehatan pada waktu kunjungan pertama/ imunisasi
No.KIA/ KB
1
2
3


Safi’i
Aminah
Soliha


L
P
P

25 th
23 th
 3 bln

Suami
Istri
Anak
Buruh tani
IRT
Tidak sekolah
Baik
Baik
Baik



                       
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup harmonis

Situasi lingkungan
a.                   Rumah
Luas                            : 12 m x 4 m
Jenis rumah                 : Tersendiri
Letak                           : Jauh dari vektor
Dinding                       :  papan
Atap                            : Genteng
Lantai                          : semen
Cahaya                        : Terang
Ventilasi                      : Cukup
Jendela                        : Ada
Kebersihan                  : kurang  bersih
Jumlah ruangan           : 3                                 
b.                  Air minum
Asal                             : Sumur
Kualitas air                  : Cukup baik
Konsumsi air               : Bersih
c.                   Pembuangan sampah
Sampah                       : Dibakar di belakang rumah 
d.                  Jamban dan kamar mandi
Jenis jamban                : Cemplung
Jarak dengan sumber air    : 2 m
Kebersihan                  : kurang
Kamar mandi              : Ada
e.                   Pekarangan dan selokan
Pengaturan                  : Teratur
Kebersihan                  : cukup Bersih
Air limbah                   : tidak Teratur
Tanaman peneduh       : Ada
Peralatan pekarangan  : tidak Ada
f.                   Kandang ternak
Bangunan                    : punya
Letak                           : samping rumah
Kebersihan                  : kurang bersih
3.1.4.      Kegiatan keluarga sehari-hari
a.       Kebiasaan tidur
Kebiasaan tidur keluarga tidak teratur dan tergantung kepada kemauan masing-masing anggota keluarga 
b.      Kebiasaan makan
Makan 3 x/ hari dengan makanan pokok beras (nasi), sayur, lauk.  keadaan fisik anggota keluarga baik  
c.       Penggunaan waktu senggang (luang)
·         Penggunaan waktu luang oleh ibu digunakan untuk mengasuh bayinya ibu tidak aktif dalam kegiatan ibu-ibu RT/RW
·         Ayah sehari-hari bekerja sebagai buruh tani, waktu luangnya biasanya digunakan untuk menonton TV, bercengkrama dengan tetangga
d.      Situasi sosial dan budaya
Keluarga mengatakan menjaga kebersihan diri dengan teratur dengan memanfaatkan air sumur. Kebiasaan keluarga yang dapat menghambat kesehatan yaitu anak tidak di imunisasi
3.1.5.      Keadaan kesehatan keluarga
a.       Imunisasi
Bayinya dari sejak lahir tidak  mendapatkan imunisasi langsung
b.      Keluarga Berencana
Ibu menggunakan suntik 3 bulan
c.       Keadaan gizi keluarga
Pertumbuhan fisik keluarga kurang baik, berat badan tidak  sesuai dengan umur
d.      Penyakit yang diderita keluarga
Keadaan ibu saat ini baik-baik saja dan tidak ada keluhan begitu juga keadaan bapak sehat, tidak merokok.
e.       Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke Puskesmas yang dekat dengan tempat tinggal. Pemeriksaan kehamilan dilakukan di bidan baik kelahiran maupun atau proses persalinan


Data Khusus
3.2.1.      Biodata
Nama           : Ny ”S”
Umur           : 23 tahun
Agama         : Islam
Pendidikan  : SMP
Pekerjaan     : IRT
3.2.2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi tidak diberi imunisasi, dan akhir- akhir ini keluarga mengalami gangguan pencernaan
3.2.3.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan sejak lahir bayi tidak dapat imunisasi dan bayi tampak kurus
3.2.4.      Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan ibu dan bapak sering sakit perut
3.2.5.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular dan menahun 

3.2.6.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.    Pola Nutrisi
Makan     : + 3 x/hari, menu nasi, lauk, sayur
Minum     : + 6-7 gelas /hr, air putih, teh
b.   Pola Istirahat
Tidak terjadwal


c.    Pola Eleminasi
BAK       : + 3-4 x/hari warna kuning, jernih, bau khas.
BAB        : + 1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas.
d.   Pola Personal Hygene
Mandi + 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hr, ganti pakaian dalam + 2 x/hr
3.2.7.      Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum  : Baik
Kesadaran           : Composmentis
Postur tubuh        : Normal, tidak ada kelainan
TB                       : 154 cm
BB                       : 48 kg
Lila                      : + 23,5 cm
Takanan Darah    : 110/70 mmHg       Suhu    : 36,7 oC
Nadi                    : 80 x/menit             RR       : 20 x/menit
a.       Inspeksi
Kepala                     :  Rambut hitam panjang, tidak rontok, tidak ada ketombe, bersih
Muka                       :  Tidak pucat, tidak oedem.
Mata                        :  Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak icterus, tidak oedem
Hidung                    :  Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
Mulut/gigi               :  Simetris, bersih, tidak stomatitis, tidak ada caries
Leher                       :  Tidak ada pembesaran kelenjar tiriod dan tidak ada pembendungan vena jugularis
Dada/Payudara       :  Simetris, tidak ada retraksi interoostae, payudara membesar, hyperpigmentasi pada areola, dan puting susu bersih 
Abdomen                :  Terdapat linea nigra, striealbican, tidak ada luka bekas operasi 
Punggung                :  Tidak ada kelainan
Genetalia                 :  Bersih, tidak oedem, tidak ada condiloma akuminata 
Anus                        :  Tidak ada hemoroid
Exs. Atas & bawah    : Simetris, tidak oedem -/-, tidak ada gangguan pergerakan
b.      Palpasi
Leher             : Tidak ada perbesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembendungan vena jugularis
Ketiak           : Tidak ada benjolan
Payudara       : Colostrum +/+, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen      : Tidak ada pembesaran hati, turgor kulit baik
c.       Auskultasi
Dada             : Tidak ada ronchi dan wheezing
d.      Perkusi
Abdomen      : Tidak kembung
3.2.8.      Analisis Data
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn ”S” disebabakan oleh faktor ketidaktahuan/ketidak pahaman, hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan keluarga dan didukung dengan usia ibu yang terlalu muda, disamping itu ditunjang oleh faktor lingkungan, sosial, budaya, masyarakat dan keluarga, sanitasi lingkungan keluarga kurang memenuhi syarat kesehatan, hal ini merupakan ancaman kesehatan, terhadap keluarga. Demikian pula pandangan
Ibu terhadap kurang pentingnya imunisasi bagi bayi dan ibu masih melahirkan pada dukun.
Tingkat pendidikan yang rendah dan adat kebiasaan yang melekat merupakan hambatan yang berat yang harus dihadapi oleh tenaga kesehatan dalam membina perawatan kesehatan pada keluarga Tn ”S”. Oleh karena itu intervensi yang pertama yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah melakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga untuk mengubah perilaku keluarga yang dilakukan secara berhadap dalam pentingnya pemberian imunisasi pada bayi Serta penyuluhan tentang pentingnya gizi pada kehidupan keluarga sehingga membawa hasil yang nyata dan dirasakan manfaatnya oleh keluarga sendiri sehingga timbul kemandirian keluarga dalam memelihara keluarga.
3.2.9.      Perumusan Masalah
Dari data-data diatas dan hasil analisa yang sederhana, maka permasalahan yang timbul dalam keluarga Tn ”S” yang disebabkan faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan keluarga dalam menjalankan tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah-masalah keluarga sebagai berikut :
1.      Kurangnya pemahaman tentang imunisasi
2.      Status ekonomi rendah
3.      Kesehatan Lingkungan.
3.2.2     Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah pada keluarga Tn ”S” secara keseluruhan tidak mungkin, oleh karena itu dilakukan prioritas masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan dan kebidanan yan mengancam kesehatan keluarga itulah yang menjadi prioritas utama.
Agar dapat melakukan prioritas keluarga secara tetap, maka dilakukan pembobotan dengan sebagai berikut :
Ä  Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
skala
bobot
1.
Sifat Masalah ancaman kesehatan
2
3
2/3
Ancaman kesehatan bagi bayi, bila imunisasi tidak di berikan
2.
Kemungkinan masalah dapat di ubah sebagian
2
2
1
Keluarga menyadari masalah dapat diubah karena bayi dapat langsung diberi imunisasi
3.
Potensi masalah untuk dicegah  : cukup.
3
3
1
Keluarga menyadari masalah cukup mudah diubah karena adanya penyuluhan yang telah diberikan ibu diharapkan bisa mengerti
4.
Menonjolnya masalah.
Masalah berat harus segera ditangani
3
3
1
Keluarga menganggap masalah kurangnya pengetahuan tentang imunisasi merupakan masalah yang harus segera ditangani
Jumlah Skor
5/3


Status Ekonomi Rendah
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
skala
bobot
1.
Sifat Masalah
Keadaan sejahtera



Keluarga menyadari bahwa masalah status ekonomi rendah dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga.
2.
Kemungkinan masalah dapat di ubah



Keluarga menyadari bahwa masalah sosial ekonomi dapat sebagian di ubah dengan peningkatan penghasilan keluarga.
3.
Potensi masalah untuk diubah



Keluarga menyadari masalah sosial ekonomi rendah cukup bisa dicegah dengan meningkatkan penghasilan.
4.
Penonjolan masalah ada tapi tidak perlu ditangani



Keluarga menganggap masalah sosial ekonomi tidak harus segera ditangani.
Jumlah Skor



Kesehatan Lingkungan
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
skala
bobot
1.
Sifat Masalah Ancaman kesh


2/3
Kesehatan lingkungan dapat mengancam kesehatan.
2.
Kemungkinan masalah dapat di ubah


0
Keluarga tinggal dalam lingkungan yang kumuh
3.
Potensi masalah untuk dicegah  


1/3
Keluarga sulit untuk mengubah keadaan (tempat tinggal tetap).
4.
Penonjolan masalah.
Ada masalah tapi tidak perlu ditangani


½
Keluarga sadar masalah keshling tidak dapat ditangani segera.
Jumlah Skor



Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan pada keluarga         Tn. ”S” dapat disusun sebagai berikut :
Prioritas 1    :   Kurangnya pemahaman tentang
Prioritas 2    :   Sosial Ekonomi rendah.
Prioritas 3    :   Kesehatan Lingkungan.
3.2.10.  Rencana Tindakan dan Evaluasi Perawatan Keluarga
Data        :   Ibu mengatakan sejak lahir anaknya tidak di beri imunisasi
Masalah   :   Kurang mengerti dan memahami tentang pemberian imunisasi
Tujuan     :   Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif keluarga mengerti tentang arti pentingnya pemberian imunisasi
1.      Ibu mengerti tentang keuntungan imunisasi bagi bayi
2.      Keluarga mengerti tentang keuntungan imunisasi bagi ibu
4.      Keluarga mengerti jadwal pemberian imunisasi

Rencaana :
Memberikan penyuluhan tentang :
-          imunisasi dan manfaatnya
-          jadwal pemberian imunisasi
-          jenis jenis imunisasi
Tindakan   :
Tanggal     :                                         Jam        : 10.00 WIB
Memberikan penyuluhan tentang
-          imunisasi dan manfaatnya
-          jenis jenis imunisasi
-          jadwal pemberian imunisasi
Evaluasi
S    :  Keluarga mengatakan memahami apa yang dijelaskan oleh petugas kesehatan
O   :  Keluarga kooperatif terhadap penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan ingin membahas dulu dengan keluarga
A   :  Rencana belum berhasil
P    :  Mengadakan kunjungan rumah 1 minggu lagi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar